De Javache Bank
- Tiara Sakti
- Jan 15, 2017
- 2 min read

Liburan sudah hampir tiba, tempat-tempat wisata di berbagai kota dan daerah akan mulai ramai dikunjungi. Berbicara tentang tempat wisata, Surabaya juga memiliki beberapa tempat wisata. Salah satu tempat bersejarah yang patut untuk dikunjungi adalah De Javasche Bank. “Gedung tua bangunan Belanda pada tahun 1829, dan dibangun ulang pada tahun 1904 ini merupakan cabang dari De Javasche Bank yang ada di Jakarta yang pada saat itu bernama Batavia pada tahun 1828.” ungkap Pak Bambang yang merupakan resepsionis De Javasche Bank Surabaya. Beliau sangat ramah dan dengan senang hati menjelaskan sejarah mengenai museum bank ini.
De Javasche Bank terletak di Jalan Kasuari No. 1 ini dahulu sempat menjadi kantor pusat Bank Indonesia sebelum beralih fungsi menjadi museum. Gedung berlantai dua ini memiliki andil cukup besar bagi sejarah perbankan di Indonesia. Museum ini dibagi menjadi beberapa bagian dengan nuansa Belanda karena memang bangunan tersebut didirikan pada zaman Belanda. Berbagai jenis sejarah uang yang pernah digunakan di Indonesia ada disini. Penataan ruang sangat rapi dengan lorong-lorong kecil untuk menghubungkan satu ruangan dengan ruangan yang lain.

Pada lantai bawah terdapat ruang penerimaan tamu dengan kanan kiri berupa mesin-mesin percetakan uang. Mesin-mesin tua yang sudah tidak dapat bekerja itu tertata rapi di ruang-ruang kosong gedung De Javasche Bank ini. Lantai kedua gedung ini adalah ruangan yang dulu menjadi tempat tranasaksi di bank. Lengkap dengan pintu khas jaman Belanda, dan ruangan-ruangan teller seperti dalam film Harry Potter dan Fantastic Beast, sekarang ruangan ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk pertunjukan seni dan budaya melalui izin pada pihak pengelola museum De Javasche Bank. Sebenarnya ada satu lagi lantai paling atas untuk ruang arsip, namun ruangan ini tidak dibuka untuk umum.
Museum ini dibuka setiap hari kecuali hari Senin, pada pukul 8 pagi hingga 4 sore. Mengunjungi museum ini tidak memerlukan biaya masuk alias gratis, namun pengunjung hanya perlu mengisi buku tamu di bagian resepsionis. Yuk belajar sejarah negara sendiri! (tsr)
Comments